Kali ini Dimas kembali lagi dengan review seputar dunia sosial media yang saat ini memang sedang berkembang. Kali ini sebuah persembahan terbaru dari sosial media adalah SOUNDCLOUD.

Dari informasi yang saya baca, SoundCloud berbasis di Berlin, Jerman dan sudah mulai dikenalkan sejak tahun 2007 oleh penemunya Alexander Ljung dan Eric Wahlforss.

Saya agak bingung mengkategorikan SoundCloud ini. Dia sebenarnya website tapi ada aplikasinya juga. Seperti twitter ya? Intinya sih SoundCloud ini masih bisa tergolong sebagai sosial media, karena masih menghubungkan satu pengguna dengan pengguna lain. Saya sendiri punya akun SoundCloud. Coba klik disini untuk tahu akun SoundCloud saya.

Saya pribadi menganggap SoundCloud adalah satu media baru untuk mengenal seseorang di dunia maya. Kalau biasanya mengenal orang lewat tulisan-tulisannya di status FB atau di twitter. Atau hanya kenal seseorang melalui foto-foto yang ada akun FB-nya, kali ini SoundCoud mengijinkan kita untuk mengenal seseorang lebih jauh lagi. Melalui suaranya. Ya dengan SoundCloud ini.

Memang sih, selama saya memiliki akun SoundCloud, ada juga pengguna yang memang pengguna pasif. Dia hanya me-repost sound dari akun orang lain. Atau memang hanya seorang turis SoundCloud yang mencari suara-suara baru di SoundCloud tanpa kemudian me-repost sound tersebut.

Karena pada dasarnya saya suka menyanyi — tapi jangan pernah suruh saya menyanyi di depan umum, jadi ya saya senang sekali dengan SoundCloud ini. Saya bisa bernyanyi dan didengarkan. Hanya suara saya. Tanpa perlu menunjukkan fisik sebenarnya melalui video atau lainnya. Hahahaha. Sejauh ini saya sudah meng-upload sekitar 10an lagu. Untuk musiknya, saya mendapatkan dari YouTube, lalu saya pelajari, lagu saya rekam deh. Simple as that!

Tapi saya juga pernah bermasalah dengan SoundCloud. Ceritanya karena saya tidak berhasil mengupload lagu ke SoundCloud. Selalu dihapus mendadak setelah berhasil upload lagu. Katanya sih masalah copyright gitu. Tumben banget. Saya masih mencoba untuk berhasil mengupload sebuah sound. Hehehe.

Tapi secara keseluruhan, saya merasa, MUNGKIN SoundCloud benar-benar membantu mereka yang suka menyanyi tapi tidak ingin fisiknya tidak ketauan. Mungkin. Jadi muncullah SoundCloud ini. Siapa lagi yang punya SoundCloud?

One thought on “[REVIEW] SoundCloud

Leave a Reply

Your email address will not be published.

− 1 = 3