Masa kecil bisa jadi adalah masa yang paling ingin diulang oleh banyak orang, karena di masa itu sebagai anak-anak, kita tidak perlu berpikir masalah uang, keluarga, ataupun pekerjaan. Tapi apa jadinya kalau saat di usia 9 tahun, sudah mengalami child abuse yang menimbulkan cacat permanen dan trauma? Film ini bercerita tentang hal tersebut, film ini berjudul HOPE.
STORYLINE :
Sebuah keluarga kecil yang terdiri dari sang ayah Dong-Hoon, ibu Min Hee, dan anak perempuannya yang berusia 9 tahun bernama So Won, yang dalam bahasa Inggris berarti Hope/Wish atau harapan. Bisa dibilang keluarga ini tidak terlalu harmonis. Dong-Hoon selalu sibuk di sebuah pabrik, si ibu sibuk dengan toko kelontong di bagian bawah rumah mereka. Bahkan tidak ada momen-momen keluarga seperti makan malam bersama, nonton TV bersama, dll. Di suatu pagi yang hujan, So Won berangkat ke sekolah sendirian. Nasib naas siapa yang tau, So Won menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual yang membuatnya harus menderita cacat permanen di bagian organ dalamnya. Dong-Hoon dan Min Hee yang menerima kabar tersebut dari kepolisian jelas shock, belum lagi media yang mulai mengangkat berita ini. Segala macam usaha dilakukan Dong-Hoon dan Min Hee untuk menyembuhkan luka fisik dan luka psikis yang dialami So Won. Belum lagi mereka juga harus mengurus tersangka pelecehan pada So Won. Bagaimanakah kondisi So Won menghadapi pengalaman traumatik di usia yang sangat muda? Mampukah dia kembali menjadi gadis kecil yang riang? Saksikan film HOPE!
TRAILER :
[youtuber youtube=’http://www.youtube.com/watch?v=qzZK08BgBNk’]
REVIEW :
Satu lagi film drama Korea yang saya tonton. Film ini adalah rekomendasi salah satu pembaca web saya bernama Ratna. Terimakasih Ratna buat rekomendasinya. Jujur saya sempat bingung mencari judul filmnya. Mungkin di Korea, film ini berjudul So Won, tapi saat dibuat judul internasionalnya, agak rancu antara WISH atau HOPE. Tapi setelah saya googling, yang lebih populer adalah Hope. Meskipun bertema child abuse, tapi adegan kekerasan tidak ditunjukkan secara brutal. Tapi saya sebagai penonton dibuat percaya bahwa So Won mengalami kejadian tersebut. Good job untuk sutradara yang sukses menampilkan adegan ini. Cara penceritaan proses penyembuhan So Won juga ditampilkan dengan baik. Mulai dari perawatan di rumah sakit, terapi bersama psikolog, hingga proses persidangan yang harus dilalui So Won sebagai saksi dan korban. Ada beberapa bagian yang sukses membuat saya tidak bisa menahan air mata. Adegan tersebut justru datang dari karakter pendukung film ini, yaitu Young-seok, teman sekolah So Won yang awalnya tidak akrab dengan So Won. Adegan lain yang juga cukup membuat terharu adalah ketika persidangan. Emosi yang muncul dari para karakter film itu bisa tergambar dengan baik. Secara tidak langsung, saya ingin bilang bahwa akting para pemain di film ini jempolan. Dengan segala hal baik yang ada di film ini, tidak heran kalau film tahun 2013 ini mendapat banyak sekali penghargaan, termasuk Best Film di ajang 34th Blue Dragon Film Awards, mengalahkan film drama Korea favorit saya : Miracle In Cell No 7. Silakan ditonton.
RATES : 3.5 of 5 stars.
MANTAP..!! Ost endingnya tau mas? share doong…:)