[MOVIE REVIEW] What They Don’t Talk About When They Talk About Love

Fiuh! Judul yang panjang ya? Hehehe. Saya sempat bengong pas tau akan ada film dengan judul sepanjang ini. Tapi pas tau yang bikin Mouly Surya, ekspektasi saya terhadap film ini meningkat!

STORYLINE :

Film ini mengambil setting di sebuah sekolah luar biasa. Diana, seorang siswi yang matanya masih bisa melihat dengan jelas jika objek yang dilihatnya berjarak 2 CM dari matanya. Suatu hari, Diana jatuh hati dengan seorang murid baru, Andhika. Andhika sendiri menderita tuna netra permanen. Jadi tidak bisa melihat sosok yang menyukainya. Lain ceritanya dengan siswi lainnya, Fitri yang memiliki pacar secara nyata dan teman imajinasinya yang merupakan seorang dokter. Gerak-gerik Fitri ternyata diawasi oleh Edo yang diam-diam suka dengan Fitri. Edo sendiri adalah seorang pemuda yang mengidap tuna rungu alias tidak bisa mendengar dan Fitri mengidap tuna netra. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apa yang tidak mereka bicarakan ketika mereka membicarakan cinta diantara mereka? Saksikan kisahnya dalam What They Don’t Talk About When Talk About Love atau dalam bahasa Indonesianya : Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta.

REVIEW :

Sebelum saya memberikan opini saya tentang film ini, kamu harus tau kalau film ini diputar dalam Sundance Film Festival, salah satu penghargaan prestisius di dunia film tingkat internasional. Great news, isn’t it? Untuk filmnya sendiri, saya butuh waktu sekitar 3 hari untuk sadar bahwa film ini BAGUS! Dan saya sekarang juga akan menyadarkan kamu kalau film ini bagus dan layak untuk ditonton. Sebelum terlambat. Tapi mungkin ini akan jadi spoiler. Hehehe. Ya gak papa lah ya. Oke, film ini memang sebuah film drama yang cukup ngena buat kamu yang sudah tau apa yang ingin disampaikan film ini. Seperti yang saya ceritakan diatas, masing-masing tokoh di film ini memiliki kekurangan, tapi masing-masing tokoh tersebut masih bisa merasakan cinta layaknya pasangan pada umumnya. Jadi, ketika mereka sedang pacaran, sedang membicarakan cinta, maka yang tidak mereka bicarakan adalah …… [Spoiler ALERT!] kekurangan mereka masing-masing! Itu yang ingin disampaikan film ini, MENURUT SAYA. Sebuah pesan yang bagus dan dalem kan? Film ini mungkin memiliki caranya untuk menyampaikan pesan di film ini, dan ada juga adegan di film yang bikin mengernyitkan dahi. Makanya, penonton kayak saya butuh waktu untuk mengerti maksud dari filmnya. Hehehe. Tapi pas nonton, saya sampai mikir, ini maksud filmnya apa sih? Tapi kok ya sayang kalau ada bagian yang terlewat. Mouly Surya and crew, again, you did a great job! Setelah dulu Fiksi, sekarang What They Don’t Talk About When They Talk About Love. Ayushita dan Karina Salim berperan baik sebagai siswa tuna netra dan Nicholas Saputra juga berperan baik sebagai Edo yang menderita tuna rungu. Tapi saya agak kecewa karena film ini ternyata bukan musikal, padahal adegan film ini dibuka dengan para murid SLB bernyanyi lagu Burung Camar. Tapi, ya gak papa kok. Kekecewaan terobati dengan pesan yang akhirnya berhasil saya tangkap. Eh tapi kalau ternyata maksud yang mau disampaikan ternyata bukan itu ya, maaf deh. Tapi itu satu pesan positif yang berhasil saya dapat dari film ini. Enjoy guys! 🙂

RATES : 4 of 5 stars.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

85 − = 76