Beberapa bulan lalu saya sempat menonton beberapa film drama Korea yang sukses membuat saya meneteskan airmata. Sebut saja Hello Ghost, Miracle In Cell No 7, The Way Home, A Long Visit, dll. Sebetulnya saya sudah mendapat beberapa rekomendasi film drama Korea yang bisa bikin nangis juga. Salah satunya adalah Way Back Home.
STORYLINE :
Sepasang suami istri, Jong Bae dan Jeong-yeon hidup bahagia dengan seorang putri mereka, juga dengan usaha bengkel yang mereka jalankan. Tanpa sepengetahuan Jeong-yeon, ternyata Jong Bae meminjamkan sejumlah uang yang cukup besar terhadap salah satu rekan mereka. Sialnya, rekan mereka ini gantung diri lantaran tidak bisa membayar hutang tersebut. Kehidupan mereka pun berubah. Terutama di keuangan mereka. Sampai suatu saat, mereka mendapat tawaran untuk menjadi kurir batu permata dari Paris ke Seoul. Jeong-yeon pun menyanggupi tawaran tersebut tanpa memberi tau ke Jong Bae. Ternyata, bukan batu permata yang diantarkan, melainkan puluhan kilogram kokain. Pihak bandara Paris pun menahan Jeong-yeon tanpa ada pertanggung jawaban dari rekan mereka yang menjebak. Hukum yang berlaku di Paris pun membuat Jeong-yeon harus mendapat hukuman yang berat. Masalah terus bertambah karena kendala bahasa. Jeong-yeon tidak bisa berbahasa Inggris, apalagi Perancis. Tidak ada pula penerjemah bahasa Korea disana, membuat Jeong-yeon semakin terpuruk. Pihak kedutaan besar Korea di Perancis pun tidak melakukan aksi yang berarti. Sementara di Korea, Jong Bae terus melakukan usaha agar istrinya bisa kembali ke Korea. Bagaimana perjuangan Jong Bae dan Jeong-yeon supaya bisa berkumpul bersama lagi? Akankah mereka bisa kembali berkumpul? Saksikan film THE WAY HOME, yang terinspirasi dari kisah nyata.
TRAILER :
[youtuber youtube=’http://www.youtube.com/watch?v=SFK1w92dYrc’]
REVIEW :
Judul film ini sukses membuat saya rancu dengan beberapa film. Sempat tertukar-tukar dengan The Way Home dan The Way Back. Hahaha. Harus ngeliat poster filmnya dulu. Tapi sungguh ini adalah sebuah film yang menyentuh. Kalau sebelumnya saya menonton cerita bertema ayah-anak, ibu-anak, nenek-cucu, kali ini saya menonton film yang ceritanya tentang suami-istri. Saya sempat takjub dengan hukum yang berlaku di Paris yang begitu keras dengan yang berhubungan dengan narkoba. Sepanjang 3/4 film saya sudah berhasil untuk menahan airmata. Tapi di 1/4 bagian terakhir, ternyata pecah juga. Tepat di adegan-adegan penutup film ini yang sukses menjebol pertahanan saya supaya tidak nangis. Tapi secara keseluruhan, akting dari para pemainnya cukup baik. Jadi emosinya cukup dapet. Walaupun buat saya, film ini tidak se-mengharu biru Miracle In Cell No 7, tapi film ini cukup baik. Termasuk dalam penyajian adegan konflik di dalam penjara yang dialami tokoh Jeong-yeon. Good to watch!
RATES : 3 of 5 stars