Tidak ada salahnya memang memanfaatkan momen ketenaran. Mungkin hal itu bisa menjadi ajang pembuktian bahwa seseorang bisa berbakat di satu bidang tertentu atau ternyata juga bisa di bidang lain. Atau memang momen ketenaran ini dimanfaatkan untuk keuntungan materi semata. Tidak ada yang salah. Termasuk ketika idol grup JKT48 memutuskan untuk masuk ke dunia film, dalam VIVA JKT48.
STORYLINE :
Para wota (sebutan untuk fans JKT48) dikejutkan oleh sebuah berita tepat disaat mereka hendak menyaksikan penampilan JKT48 di teater. Miss Kejora memberitahukan bahwa JKT48 sudah bubar dan diganti oleh BKT48. Begitu juga dengan kepemilikan teater. Tidak ada lagi Teater JKT48. Selidik punya selidik, ternyata ada 8 anggota JKT48 yang sedang dalam masalah. Mereka adalah Melody, Nabilah, Ayana, Haruka, Shania, Rona, Naomi, dan Cindy. Saat ke-8 anggota ini meminta penjelasan ke manager mereka, Takeshi San, mereka diberitau kalau Miss Kejora sudah mengambil alih teater dan kalau mereka ingin memiliki lagi teater itu, mereka harus menebusnya dengan uang 1 miliar. Mereka pun berusaha untuk mengumpulkan uang tersebut dengan dibantu oleh 3 wota setia mereka. Apakah JKT48 bisa memiliki kembali teater mereka? Saksikan VIVA JKT48!
TRAILER :
[youtuber youtube=’http://www.youtube.com/watch?v=5iugzyrmTP0′]
REVIEW :
Surprisingly, film ini bikin mood happy. Mungkin karena saya tidak terlalu berekspektasi tinggi dengan film ini. Dan ada beberapa musik dan dance yang cukup menyenangkan ditonton. Membuat film ini memiliki poin plus. Walaupun dari segi cerita tergolong sederhana dan akting dari member JKT48 yaa… yaa… perlu dilatih lagi. Tapi film ini cukup menghibur. Kehadiran Ayu Dewi sebagai Miss Kejora juga beberapa kali mengundang senyum, walaupun saya membayangkan kalau ada beneran orang seperti ini, itu pasti akan menjadi orang paling mengganggu. Hahahaha. Saya sih sempat mengambil point of view dari sisi wota. Keloyalan fans terhadap idola itu emang kadang tidak bisa diduga. Saya pribadi pernah terlibat acara direct selling album JKT48 dan saya cukup amaze dengan semangat dari para wota untuk membeli album dan bertemu langsung dengan idolanya. Lewat film ini saya juga jadi tau beberapa istilah dari JKT48, mulai dari golden rules, blacklist, handshake event, dll. Tidak salah kalau salah satu dialog menyebut kalau JKT48 adalah idol grup yang bisa ditemui setiap hari. Tapi sebenarnya ada hal yang kurang dieksplor lagi, yaitu grup BKT48. Mereka ibarat hanya tempelan saja di film ini. Kurang aja menurut saya. Dan btw, saya sempat kaget juga saat tau ternyata Ayu Dewi yang menjadi Miss Kejora. Karena sebelumnya, Cut Mini lah yang diplot untuk menjadi Miss Kejora. Entahlah kenapa diganti. Tapi ya sudahlah ya. Film ini sudah jadi, dan film yang sangat ringan. Jangan berekspektasi terlalu tinggi lah dengan film ini. Oh iya, saya jadi penasaran pengen nonton JKT48 langsung di teaternya. Hahaha.
RATES : 2.5 of 5 stars.