Mungkin satu paham yang dianut oleh hewan bekicot adalah biar lambat asal selamat deh. Iya nggak sih? Hehehe. Tapi apa jadinya kalau seekor bekicot ingin menjadi seekor hewan yang bergerak cepat? Seperti pungguk rindukan bulan?

STORYLINE :

Theo a.k.a Turbo adalah seekor bekicot biasa. Ia bersama kawanan bekicot lainnya hidup di sebuah kebun rumah orang dan sebisa mungkin tidak terlihat oleh manusia, atau hidup mereka terancam. Ya. Bagi bekicot, ternyata manusia adalah sebuah ancaman. Bisa saja dengan cueknya, manusia menginjak seekor bekicot yang sebenarnya tidak ganggu-ganggu amat. Kawanan bekicot ini pun saat mencari makan juga penuh perjuangan. Sampai akhirnya Theo terobsesi untuk bisa menonton pebalap favoritnya di kompetisi Indy 500. Tidak sampai disitu, Theo juga berharap dia bisa menjadi bekicot yang bisa bergerak cepat. Ternyata keinginan Theo terkabul karena sebuah kejadian. Jadilah Theo si bekicot kencang yang kemudian berganti nama menjadi Turbo. Masalah berikutnya, Turbo ingin menyaksikan Indy 500. Akhirnya ia bertemu dengan seorang pegawai taco keliling yang hampir bangkrut. Si pegawai taco ini pun terkejut dan kagum dengan kemampuan Turbo yang bisa ngebut. Setelah mendapat pinjaman uang, ia pun mendaftar kompetisi balap mobil Indy 500. Berhasilkah Turbo dengan kompetisi Indy 500-nya? Karena ternyata, ancaman di kompetisi Indy 500 datang dari pebalap favoritnya.

REVIEW :

Setelah di tahun ini sukses tampil mengagumkan lewat The Croods, kini Dreamworks menghadirkan sebuah film animasi yang lebih ringan : Turbo. “He’s Fast. They’re Furious”. Demikian tagline film ini. Kalau secara keseluruhan, saya menganggap film ini ringan. Enak buat diikuti dan sangat simple. Tapi saya melihat ada satu pesan yang sebenarnya ingin diangkat di film ini. Ketidak puasan. Bagaimana si bekicot ini tidak puas dengan kehidupannya, bagaimana dia kemudian ingin menjadi bekicot yang bisa bergerak cepat, terus gimana juga si penjual taco tidak puas sama hidupnya dan dia melihat ada harapan untuk hidup lebih baik dari yang sekarang. Ya seperti itulah. Berawal dari ketidak puasan, kemudian muncul usaha, dibukakan jalan, akhirnya sampailah di titik yang ingin dicapai. Kadang pesan-pesan seperti itu missed. Tapi berhubung menurut saya film ini sisi menghiburnya masih kurang, jadi saya berusaha mencari nilai lain yang bisa membuat film ini tetap worth to watch. Apalagi ini film untuk semua umur ya. Jadi pasti ada pesan yang ingin disampaikan. Ya walaupun tanpa melihat pesan yang terkandung pun, film ini tetap layak untuk ditonton. Bagus kok!

RATES : 3.5 of 5 stars.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

50 − = 41