The wait is over! Rasa penasaran ini akhirnya terbayar juga di tanggal 11 Desember lalu, saat film SUPERNOVA: KSATRIA, PUTRI, DAN BINTANG JATUH akhirnya rilis di seluruh bioskop Indonesia.

supernova-poster

STORYLINE :

Pasangan Reuben dan Dimas berikrar, 10 tahun setelah perkenalan mereka, mereka akan menciptakan sebuah cerita yang menggabungkan sebuah roman dan sains. Proses penulisan itu akhirnya dimulai. Dalam cerita yang belum mereka beri judul itu, mereka menciptakan 4 tokoh. Ksatria, yang digambarkan sebagai seorang pengusaha sukses di usia muda namun belum terikat dalam pernikahan. Ksatria jatuh cinta pada Putri, yang sudah menikah namun ternyata Putri pun menyambut Ksatria. Sementara itu sosok Bintang Jatuh digambarkan sebagai seorang pusat perhatian, luar biasa smart, dan mahal. Serta satu lagi, mereka menciptakan seorang cyber avatar. Tanpa mereka sadari, di luar sana ada Ferre, Rana, dan Diva yang jalan hidupnya memiliki kemiripan dengan karakter Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Serta di luar sana ada sosok Supernova yang ternyata menghubungkan Ferre, Rana, Diva, Reuben, Dimas, serta Arwin (suami Rana). Bagaimanakah akhirnya roman ciptaan Reuben dan Dimas? Saksikan film Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh.

TRAILER :

REVIEW:

Jadi, apakah rasa penasaran saya terbayar? Jawabannya …… YES! Ngomongin filmnya secara keseluruhan dulu ya. Film ini buat saya indah. Gambar-gambar yang diambil oleh Rizal Mantovani untuk film ini benar-benar memanjakan mata. Keren lah. Mulai dari Washington DC, Bali, Jakarta, Bali, hingga di Medan. Adem. Nah kalau mulai pindah ke sisi aktingnya, berarti dengan agak berat hati saya harus membandingkan dengan imajinasi saya saat membaca bukunya. Saya agak yakin, beban paling berat sepertinya ditanggung oleh Paula Verhoeven sebagai pemeran Diva. Sebagai pendatang baru di dunia film, Paula dituntut untuk memerankan sosok yang cukup sentral di film ini. Dan apakah berhasil? Well, saya menilai sukses menghidupkan karakter Diva yang misterius, cantik, seksi, dan smart. Kekurangannya menurut saya hanya aksennya yang masih kaku. Dialog di film ini kan benar-benar mirip seperti novelnya, yang berarti benar-benar formal. Nah Paula masih kaku ngomongnya. Walaupun begitu, Paula sudah masuk hitungan saya untuk bisa masuk ke bursa Pendatang Baru terbaik di sejumlah festival film periode depan. Karakter lainnya, pemeran Reuben dan Dimas yang masing-masing diperankan Arifin Putra dan Hamish Daud. Tadinya, saya merasa peran mereka tertukar. Karena saya merasa Arifin lebih cocok sebagai Dimas yang merupakan anak orang kaya. Tapi ternyata saat di film, karakter Dimas dan Reuben seperti tidak ada bedanya. But that’s not a big deal. Sementara untuk Raline, Junot, dan Fedi sebagai Rana, Ferre, dan Arwin aktingnya juga tergolong aman. Nah, untuk cerita filmnya, di film ini ada bagian yang dibuat berbeda dengan novelnya. Semoga ini bukan spoiler ya, tapi ada 1 karakter pendukung penting yang ternyata tidak ditampilkan dan nampaknya film ini tidak akan ada lanjutannya. Oh wait, did I see Bodhi di salah satu adegan di film ini? Tapi ya saya cukup puas dengan film ini. Saya akan menonton lagi film ini. Dan kalau DVDnya keluar, saya akan pasti beli DVDnya. Go watch it!

RATES 4 of 5 stars

Leave a Reply

Your email address will not be published.

6 + 4 =