[MOVIE REVIEW] Slank Nggak Ada Matinya

Mungkin saya adalah salah satu orang yang cukup shock ketika pertama kali melihat poster film ini. Personil Slank asli berhadapan dengan para aktor film ini yang memerankan personil Slank di film Slank Nggak Ada Matinya. Saya langsung membayangkan bagaimana cerita film ini. Apakah film ini menjadi film biografi atau film tentang band yang terinspirasi dari Slank. Makanya saya nonton film ini.

STORYLINE :

Kaka (Ricky Harun), Bimbim (Adipati Dolken), dan Ivanka (Aaron Ashab) adalah 3 personil Slank yang harus rela ditinggal oleh Bongky, Indra, Pay dan personil lain yang menyatakan mundur dari Slank. Padahal mereka sedang tur di 30 kota. Mereka sempat berpikir untuk membubarkan Slank, tapi surat dari penggemar yang menyatakan kontra dengan rencana tersebut. Sampai akhirnya, Bimbim, Kaka, dan Ivanka mengajak Abdee (Deva Mahendra) dan Ridho (Ajun Prawira) menjadi additional player dan kemudian diajak untuk menjadi anggota tetap Slank. Selama 30 tahun berkarir di dunia musik, sejumlah konflik kerap mewarnai karir mereka. Yang paling utama, jelas, isu utama dari Slank adalah tentang mereka yang mantan seorang pengguna narkoba. Di film ini ditunjukkan, siapa saja yang sebenarnya kecanduan narkoba dan siapa yang bersih dari narkoba hingga membantu temannya yang berusaha menghilangkan pengaruh narkoba dalam diri mereka. Saksikan saja film Slank Nggak Ada Matinya.

REVIEW :

Secara singkat, saya sih suka dengan film ini. Saya jadi ada bayangan mengenai perjalanan karir band yang sudah 30 tahun berkarya di dunia musik Indonesia. Walaupun menurut saya, pemilihan pemain dalam film ini tidak memiliki kemiripan fisik dengan para personil asli Slank. Tapi secara akting, kelima aktor ini cukup berhasil memerankan personil Slank. Untuk keseluruhan, saya memberikan kredit kepada Deva Mahendra dan Meriam Bellina yang sukses menghidupkan karakter Abdee dan Bunda Yvet. Saya sangat menikmati film ini. Termasuk mengikuti kisah asmara dari masing-masing personil Slank. Sayangnya para aktris pemeran pendamping personil Slank hanya tampil sebentar-sebentar. Jadi terkesan tempelan saja. Saya mungkin tergolong terlambat menonton film ini, karena nonton sekitar 1 bulan setelah filmnya rilis. Tapi untunglah masih sempat nonton film ini. Good to watch!

RATES : 3.5 of 5 stars.

2 thoughts on “[MOVIE REVIEW] Slank Nggak Ada Matinya

  1. belum nonton, tapi setauku (selama ini) Ivan itu baru masuk setelah B-I-P keluar deh…jadi nggak pas kalo dibilang “Ivan rela ditinggal” šŸ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published.

+ 59 = 63