Kapan sih terakhir kali nangis nggak berhenti ketika nonton film di bioskop? Kalau saya, to be honest, ketika nonton film Little Big Master ini.
STORYLINE :
Seorang kepala sekolah TK elite, Lui, memutuskan untuk mengundurkan diri dari tempatnya bekerja karena berbeda prinsip. Dia dan suaminya pun merencanakan melakukan sebuah perjalanan sekaligus memperingati 10 tahun pernikahan mereka. Namun rencana itu terganggu saat ada berita mengenai sebuah sekolah di pedesaan yang terancam ditutup jika jumlah muridnya tidak mencapai 5 orang di semester berikutnya. Kondisi sekolah tersebut saat pemberitaan, menyisakan sekolah yang tidak terurus, hanya ada guru pengganti yang kadang ada kadang tidak ada, dan 5 murid yang juga tidak tau apa yang harus mereka lakukan. Yang mereka tau, mereka harus sembunyi jika ada media. Lui pun memutuskan mengambil alih sekolah tersebut dan mendapat bayaran yang sangat rendah, serta mengusahakan supaya ada murid baru yang mendaftar, jadi sekolah ini tidak ditutup. Bagaimana perjuangan Lui untuk sekolah tersebut? Dan bagaimana 5 anak berbeda latar belakang ini akhirnya berhadapan dengan guru sekaligus kepala sekolah mereka? Temukan jawabannya di Little Big Master.
TRAILER :
REVIEW :
Seriously, film ini sangat dramatis. Setidaknya 3/4 dari total durasi film sukses membuat saya terharu. Mulai dari jalan ceritanya yang mungkin familiar, kemudian latar belakang kelima murid TK tersebut, akting pemain-pemainnya, dan endingnya yang bikin makin deres air mata. Hahaha. Cengeng banget? Ah nggak juga, film ini memang sedemikian mengharukannya kok. Anak-anak ini di film ini luar biasa aktingnya. Kalau mau dibandingkan, film ini lebih mengharukan dari mmm …… Miracle In Cell No. 7. Nontonlah! Jangan lupa bawa tissue.
