Lebaran di tahun 2015 ini, setidaknya ada 4 film Indonesia yang tayang di bioskop. Salah satunya adalah persembahan dari Rapi Film dan Monty Tiwa, LAMARAN.
STORYLINE :
Tiar adalah seorang pengacara muda berdarah Batak yang mendadak dikenal publik berkat keberaniannya membela seorang kliennya yang terlibat masalah korupsi dengan seorang mafia. Tiar jadi sering muncul di TV. Bagi ibunya, ini adalah prestasi yang harus diketahui oleh seluruh sanak saudaranya. Di sisi lain, keselamatan Tiar mulai dipertaruhkan. Muncul lah 2 agen rahasia yang berusaha menjaga Tiar, yaitu Sasha dan Arie. Mereka berdua pun merekrut Aan, pria yang menjadi resepsionis di kantor pengacara Tiar, sebagai mata-mata. Agar tidak terlalu kelihatan sebagai mata-mata, Aan dan Tiar harus berakting seolah-olah mereka sedang berpacaran. Saat proses berkenalan ke keluarga masing-masing inilah mulai muncul masalah antar keluarga. Keluarga Aan yang berdarah Sunda dan keluarga Tiar yang berdarah Batak menemui banyak ketidakcocokan. Di sisi lain, Aan ternyata benar-benar jatuh cinta pada Tiar. Bagaimanakah akhir kisah ini? Apakah Cinta Aan bertepuk sebelah tangan? Temukan jawabannya di film LAMARAN!
TRAILER :
REVIEW :
Saat saya membaca sinopsisnya, saya belum terlalu ngeh ada siapa saja aktor dan aktris yang berada di film ini. Pas liat posternya, ada Acha Septriasa dan Reza Nangin. Sebagai penonton awam, langsung muncul pertanyaan besar: Acha? Jadi orang Batak? Tapi mengingat Acha sudah memiliki banyak penghargaan di bidang film, termasuk membawa 2 Piala Maya di tahun 2014 lalu, saya jadi cukup berharap. Kalau dia berhasil menaklukan peran ini, berarti dia benar-benar aktris yang bisa diperhitungkan. Hasilnya? Secara aksen saya tidak terlalu paham sih sudah benar apa belum, tapi menurut saya, untuk menjadi orang Batak, Acha masih terlalu halus cara ngomongnya. Ya mungkin karena settingnya di Jakarta, jadi aksennya ya seperti cewek-cewek modis Jakarta. Tapi saya melihatnya, ini justru terobosan buat Acha yang berani mengambil peran yang sama sekali berbeda dengan kehidupannya sehari-hari. Sementara itu, Reza Nangin, peraih Piala Maya 2013 kategori Aktor Pendatang Baru Terbaik, tampil baik sebagai Aan si pemuda Sunda. Dia nampak tidak kesulitan untuk berbicara bahasa Sunda. Secara keseluruhan, film ini tetap menghibur. Aksi-aksi lucu yang dilakukan Sasha dan Arie juga masih berpotensi mengundang tawa. Acha tetap tampil baik terutama di adegan drama yang berpotensi membuat mata berkaca-kaca. Silakan ditonton.