Entah kenapa, minggu ini lagi pengen ngebahas film-film klasik. Dua hari kemarin, saya membahas dua film dari tahun 1990-an. Kini flashback tambah jauh lagi. Mundur ke tahun 1965. Belum. Saya memang juga belum lahir. Tapi thank God, ada teknologi yang namanya VCD. Dan saya pun merasa beruntung bisa menyaksikan film “The Sound of Music”.
STORYLINE :
Maria, seorang suster dari sebuah biara ditugaskan untuk mengasuh tujuh anak dari Kapten Von Trapp yang memang sudah lama ditinggal ibu kandungnya. Keadaan yang ditemui cukup mengejutkan Maria. Ketujuh anak ini sudah terlalu terbiasa berada di bawah pendidikan militer. Belum lagi, ketujuh anak ini cukup iseng yang mengakibatkan para pengasuh sebelum Suster Maria tidak bertahan lama. Suster Maria pun melatih kesabarannya. Ternyata Maria pun punya cara tersendiri untuk “menaklukan” para anak asuhnya. Dan Maria rupanya juga menaklukkan sang Kapten. Semua berkat musik. Padahal saat itu sang Kapten sudah memiliki calon pasangan. Bagaimana keajaiban musik dari Maria mampu menaklukkan anak-anak ini? Temukan jawabannya di The Sound of Music.
REVIEW :
Wah.. Wah.. Saya pertama kali nonton film ini saat kelas 1 SMP dan bisa jadi ini adalah film klasik favorit saya. Selain karena film ini adalah film musikal. Ketika saya nonton film ini, ternyata saya baru nyadar kalau saya familiar banget sama lagu-lagunya. Pas pertama kali nonton, saya baru tau kalau lagu Edelweiss berasal dari film ini. Termasuk juga lagu “Doe.. A deer.. A female deer..” Saya juga baru tau kalau lagu itu berasal dari film The Sound of Music. Menyenangkan sekali menonton film ini. Tapi entah kenapa saat mulai muncul konflik yang mengakibatkan keluarga Von Trapp meninggalkan rumahnya, saya mulai bosan dengan ceritanya. Mungkin karena saya lebih menikmati lagu-lagunya ketimbang ceritanya. Hehehe. Saya sempat menyaksikan para pemain The Sound of Music ini reuni dalam acara Oprah. Dan WOW! Film ini benar-benar legenda. Salah satu film yang harus ditonton.
RATES : 4 of 5 stars
