Sudah hari ke-20 dari #AgustusMenulis! WOW! Puji Tuhan belum ada yang bolong. Jangan sampai ada yang bolong ya. Amin. Baiklah. Kali ini, saya akan mengajak untuk kembali ke era tahun 1990-an awal. Ada sebuah film drama-komedi-musikal yang sempat hits dan dibintangi oleh pemenang Oscar, Whoopi Goldberg. Film ini berjudul SISTER ACT.

STORYLINE :

Deloris Van Cartier adalah seorang penyanyi di sebuah bar bernama Moonlight Lounge. Sebenarnya dia sudah mendapat “ancaman” dari gurunya saat di sekolah, lantaran dia selalu mengerjakan soal semaunya sendiri. Deloris memiliki pacar yang sebenarnya sudah beristri. Namanya Vince LaRocca. Sayangnya, Deloris menjadi saksi kunci saat Vince menembak salah satu orang kepercayaannya. Merasa hidupnya terancam, Deloris pun meminta pertolongan kepada pihak berwajib dan dia pun direkomendasikan untuk menyamar sebagai seorang suster di sebuah biara bernama St. Katherine, di bawah pimpinan Reverend Mother. Selama tinggal di biara, Deloris mengganti namanya menjadi Sister Mary Clarence. Dia pun langsung mendapat teman baru seperti Sister Mary Robert, Sister Mary Patrick, dan Sister Mary Lazarus. Walaupun dia sudah menunjukkan wajah tidak sukanya terhadap suasana biara. Karena selalu melakukan tingkah konyol, Sister Mary Clarence mendapat tugas dari Reverend Mother untuk bergabung dalam grup paduan suara yang sedang diambang bencana. Sister Mary Clarence pun bergabung dan mengubah paduan suara ini menjadi magnet untuk gereja mereka. Bagaimanakah proses adaptasi dari Sister Mary Clarence alias Deloris Van Cartier dalam membuat perubahan dalam grup paduan suara tersebut? Bagaimana pula nasib persembunyian Deloris dari Vince yang terus memburunya? Temukan jawabannya di SISTER ACT!

REVIEW :

Film ini dirilis tahun 1992 dan di tahun itu, saya masih 3 tahun usianya. Jujur, saya baru tau tentang film ini ketika kelas 3 SD. Tapi saya cukup sadar usia. Di usia kelas 3 SD (sekitar 8 – 9 tahun), saya belum merasa pantas nonton film yang temanya tentang konflik orang dewasa. Hehehe. Dan ketika kelas 6 SD, saat perpisahan SD, cuplikan film ini sempat ditayangkan dalam year video. Dari situ, saya lalu penasaran sama versi penuh dari film ini. Akhirnya saya pun membeli VCD aslinya. Dan film ini …. KEREN! Film ini berhasil membuat saya bahagia, tersenyum, hingga agak terharu saat bagian dramanya. Whoopi Goldbreg terlihat sangat meyakinkan saat berperan seorang suster. Dengan sentuhan musikal, film ini juga berhasil membuat saya membuat ketukan sendiri. Mulai dari menjentikan jari, menghentakkan kaki, hingga sedikit melakukan gerakan yang menunjukkan saya menikmati film ini. Film ini juga sempat seru saat Deloris berusaha melarikan diri dari kejaran anak buah Vince. Akting para pemain juga tampak sangat nyata. Natural gitu. Ah! Film ini memang bagus deh. Campur semua, mulai dari dramanya, musikalnya, komedinya, hingga bagian serunya. Semua campuran itu bisa jadi kesuksesan bagi film ini. Buktinya, setahun kemudian dari rilisnya film pertama ini, sekuel dari film ini juga dirilis : SISTER ACT 2 : Back In The Habit, yang rilis tepat tahun 1993. Coba nonton deh. Sebuah hiburan (in the whole package) yang sayang kalau dilewatkan. 🙂

RATES :  4 of 5 stars.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

+ 8 = 18