[MOVIE REVIEW] Pai Kau

Melakukan sesuatu dengan perasaan ternyata ada sisi positif dan negatifnya, termasuk dalam hal perasaan cinta. Hal ini coba diceritakan dalam film Pai Kau.

STORYLINE :

Lucy dan Edy adalah pasangan yang akan segera melangsungkan pernikahan. Mendekati hari H, Edy diajak ayahnya Lucy untuk tau bisnis yang dijalaninya, yang ternyata ayahnya Lucy adalah seorang mafia yang cukup disegani. Edy sendiri, sebenarnya bukan pria yang baik, karena dia sempat memiliki affair dengan rekan kantornya dan juga seorang wanita bernama Siska. Siska sendiri cukup  terkejut dengan rencana pernikahan Edy dan akhirnya dia merencanakan sesuatu untuk merusak upacara pernikahan Edy dan Lucy. Di hari pernikahan Edy dan Lucy, Siska kemudian muncul dan mengaku sebagai sepupu dari Edy. Bagaimanakah akhir dari intrik Lucy – Edy – Siska? Saksikan dalam film Pai Kau.

REVIEW :

Surprisingly, film ini punya ide cerita yang cukup menarik dan akting baik dari kedua aktris utamanya Irina Chiu sebagai Lucy dan Ineke Valentina sebagai Siska. Tidak yang luar biasa bagus, tapi tidak buruk juga. Ide cerita tentang perselingkuhan jadi ide cerita ini. Walaupun agak disayangkan, eksekusi filmnya cenderung kurang. Salah satunya, konsep sahabatan Siska dan teman-temannya di apartemen. Padahal beberapa informasi penting terkait awal mula intrik film ini terjadi di adegan geng cewek-cewek ini. Tapi begitu separo film berjalan, baru mulai berasa intriknya. Tapi lagi-lagi, sebagai penonton, saya tidak mendapat konklusi yang saya harapkan. Gak mungkin saya bilang juga sih gimana harapan saya buat bagian penutup film ini, jadinya spoiler dong. Hahahaha. Permakluman yang saya bisa kasih yaaaa…. semua yang terlibat di film ini kayak masih baru di dunia film. Jadi well… oke deh. Kalau nanti PH film ini bikin film lagi dan para pemain film ini main film lagi, semoga bisa lebih baik lagi kualitasnya. Kayaknya yang udah berpengalaman banyak di film, cuma Verdi Sulaiman deh, yang sayangnya porsinya di film Pai Kau ini gak terlalu banyak, Tapi ya overall, ini ada di batas standar rates aku sih. Tengah-tengah, antara yang gak bagus banget atau jelek banget. Yang saya suka juga dari film ini adalah adegan yang nampilin budaya Tiong Hoa dan adegan upacara di Gereja. Adegan itu muncul cukup baik. Eh tapi, kemunculan White Shoes & The Couples Company dengan lagu Aksi Kucing-nya di film ini cukup berhasil bikin aku happy sih.

RATES : 2,5 of 5 stars.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

45 − = 36