Dengan judul seperti ini, jujur saya agak kaget pas tau film ini adalah produksi K2K Production, karena judul ini terlihat cukup masuk akal. Biasanya sih, K2K Production judulnya agak kurang masuk akal ya. Ceritanya?
STORYLINE :
Dimas (diperankan Fauzi Imam) adalah seorang supir taksi di Surabaya. Dia mendapat kabar kalau mertuanya mengalami serangan jantung dan dia pun membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan. Padahal penghasilannya sebagai supir taksi tidak seberapa. Suatu hari, dia mengantarkan 2 perempuan ke sebuah rumah besar di Jalan Darmo. Dimas diminta untuk menunggu sebentar karena kedua perempuan hanya ingin pamitan. Kedua perempuan ini meninggalkan sebuah boneka, dan karena Dimas mengantuk, dia pun ketiduran. Saat bangun, rupanya rumah tersebut berubah menjadi sebuah rumah kosong yang tidak terurus. Selepas itu, Dimas malah diteror oleh makhluk lain. Siapakah 2 perempuan tadi? Bagaimana perjuangan Dimas mengumpulkan uang untuk ayah mertuanya? Usut punya usut, ternyata kedua perempuan itu adalah korban pembunuhan di sebuah rumah Darmo.
REVIEW :
Ketika saya nonton filmnya, saya cukup mengerti ceritanya, tapi kenapa saat dituang ke dalam review, saya bingung sendiri ya? Fokus film ini memang ada lebih dari satu sih menurut saya dan tidak ada yang fokus yang kuat. Kisah Dimas dan perjuangannya mengumpulkan uang untuk pengobatan ayahnya, tidak kuat. Kisah si rumah Darmo-nya sendiri, juga tidak kuat. Diah Permatasari sebagai pemberi solusi dari masalah hantu-hantuan disini juga sama sekali tidak kuat. Saya sempat berpikir, sebagai seorang supir taksi, istrinya Dimas tampak terlalu glamor. Rumah mereka pun terlihat cukup mewah. Ah sudahlah. Film ini berlalu begitu saja. Tidak spesial.
RATES : 1 of 5 stars.