[GADGET REVIEW] Smartfren Huawei Ascend W1

Akhirnya saya sampai juga di titik penasaran dengan Windows Phone. Pengen tau aja seperti apa kerjanya, ada fitur apa saja di dalamnya. Setelah memilih-milih dan berpikir cukup lama, saya pun akhirnya menjatuhkan pilihan kepada produk bundling dari Smartfren yaitu Huawei Ascend W1.

Jujur, saya termasuk salah satu pelanggan yang cukup puas dengan layanan internet Smartfren. Bahkan saya punya nomor Smartfren yang saya pesan khusus. Sudah sekitar 2 tahun saya pakai internet Smartfren dan saya pun pernah menggunakan salah satu gadgetnya, yaitu Smartfren Andromax Tab 7.0.

Oke akhirnya saya memutuskan membeli HP ini setelah dapat informasi kalau sedang promo. Dari harga aslinya sekitar Rp 1,9 juta, hanya dijual Rp 888 ribu. Saat saya membaca-baca fiturnya, saya sempat misread. Saya hanya sempat membaca kata DUAL. Saya pikir, HP ini mendukung fitur dual SIM, tapi ternyata fitur dual di HP ini adalah DUAL MODE, yang artinya adalah HP ini bisa berjalan di GSM dan CDMA, tapi hanya ada satu slot SIM card. Sempat merasa ‘tertipu’ sih, karena tadinya saya mau menaruh 2 nomor disitu. But it’s okay. Not a big deal for me.

Kalau dari OS-nya, Huawei Ascend W1 ini menggunakan sistem Windows Phone 8 dan layarnya sebesar 4 inci. Well, saya tidak terlalu paham ya dengan prosesor HP ini. Warna yang ditawarkan ada 2, yaitu putih dan biru. Punya saya yang putih. Untuk konektivitas, dari yang CDMA, HP ini didukung dengan konektivitas Rev.B, dengan kecepatan maksimal 14,7 Mbps. Sedangkan untuk jaringan GSM, sejauh saya mencoba, konektivitasnya mentok di EDGE, tidak sampai 3G. Buat saya, HP ini sangat membantu saya dalam hal tethering, atau dalam istilah HP ini adalah internet sharing.

Untuk body, selain tersedia dalam dua warna : putih dan biru, HP ini layarnya full touch screen, dengan tambahan 4 tombol di sisi body-nya untuk tombol on-off, tombol volume up, volume down, serta tombol kamera. HP ini juga didukung 2 kamera. Kamera belakang sebesar 5 MP yang dilengkapi dengan lampu flash serta ada juga kamera depan. Baterainya juga cukup tahan lama. Saya ngecharge HP ini sehari sekali, karena HP ini didukung baterai dengan kapasitas 1950 mAh. Saat pembelian, dengan box yang cukup praktis, selain mendapat HP-nya, didalamnya terdapat charger (yang bentuknya sama seperti charger BlackBerry dan Android), earphone, manual book, dan tentu saja dapat nomor Smartfren yang langsung diaktifkan dan dapat bonus paket internet.

Terus adakah kelemahan HP ini? Well, kelemahan yang saya rasakan sih sejauh ini hanya dari sisi aplikasinya. Karena kebanyakan aplikasi di windows phone ini masih bersifat beta, seperti Path, BBm, Instagram, termasuk aplikasi Smartfren Customer Informationnya sendiri. Buat saya itu bukan masalah besar, karena aplikasi-aplikasi tersebut masih bisa saya gunakan di gadget saya yang lain. Kelemahan lain, ya seperti yang saya tulis diatas, HP ini adalah dual mode, bukan dual SIM. Hanya ada 1 slot untuk SIM cardnya. Dan sayangnya, untuk konektivitas GSM di HP ini mentok di EDGE. Sekali lagi, buat saya it’s not a big deal. Karena di saya, HP ini adalah HP pendukung, bukan HP utama.

Kesimpulan saya, buat yang penasaran dengan cara kerja Windows Phone, HP ini cukup memenuhi keingintahuanmu. Apalagi harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal —rajin rajinlah browsing tentang promo HP ini. Saya sih puas-puas aja dengan HP ini, karena secara fisik oke, konektivitas oke, fiturnya juga oke. HP ini termasuk layak untuk dimiliki. Dan saya sih bersyukur saya tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli Windows Phone yang mahal. Karena HP ini menjawab semua rasa penasaran saya. Sepertinya saya akan lama memakai HP ini. Sampai HP ini ketinggalan jaman dan tidak bisa digunakan lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

87 − = 82